MNCFest.com – Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) menunjukkan keseriusannya dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060. Ketua Umum Inkindo, Erie Haryadi, menegaskan bahwa konstruksi berkelanjutan menjadi langkah nyata dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju pembangunan rendah karbon.
“Kami adalah bagian dari pemerintah, sehingga kami pasti akan mendukung dan berpartisipasi dalam pencapaian NZE pada 2060. Saat ini, dunia tengah menghadapi tantangan dalam implementasi NZE, terutama setelah keputusan Presiden AS Donald Trump yang menarik diri dari Perjanjian Paris dengan pertimbangan ekonomi,” ujarnya.
Dalam roadmap yang terus diperbarui setiap lima tahun, Inkindo memprioritaskan konstruksi berkelanjutan yang tidak hanya bertujuan menekan dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan hijau serta mendukung penerapan energi terbarukan. Menurut Erie, hal ini merupakan salah satu strategi utama yang diupayakan Inkindo dalam setiap proyek infrastruktur.
“Salah satu langkah utama kami adalah mendorong penerapan konstruksi berkelanjutan dalam setiap proyek infrastruktur,” tambah Erie.
Namun, perjalanan Inkindo dalam mewujudkan komitmen tersebut tidak selalu mulus. Tantangan besar datang dari kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor jasa konsultansi. Lebih dari 5.000 anggota perusahaan jasa konsultan yang tergabung dalam Inkindo turut merasakan hambatan akibat pembatalan dan penundaan berbagai proyek.
Erie mengungkapkan bahwa banyak proyek yang telah melalui proses tender namun kemudian dibatalkan, termasuk proyek besar seperti Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) Seksi 2B. “Banyak perusahaan yang sudah memenangkan tender, bahkan telah diumumkan sebagai pemenang, tetapi akhirnya proyek tersebut dibatalkan. Hal ini tentu berdampak besar terhadap sektor jasa konsultansi,” jelasnya. Situasi ini menyebabkan penurunan jumlah anggota Inkindo hingga 10%-20%.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Inkindo terus berusaha agar anggotanya dapat bertahan dan beradaptasi dengan kondisi yang ada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan audiensi dengan DPR RI, serta kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan Kementerian Investasi/BKPM.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Inkindo Bidang Pranata Usaha, Ronald Sihombing Hutasoit, menyatakan bahwa Inkindo Indonesia, sebagai anggota aktif International Federation of Consulting Engineers (FIDIC), akan menjadi tuan rumah FIDIC Asia Pacific (FAP) Conference 2025 di Bali. Konferensi yang dijadwalkan berlangsung pada 18-20 Agustus 2025 ini mengusung tema New Technologies Transforming Engineering and Construction Industry.
“Konferensi ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kredibilitasnya sebagai pusat pengembangan jasa konsultansi di Asia Pasifik. Selain itu, acara ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur dan investasi strategis, membuka peluang kerja sama internasional bagi anggota Inkindo, serta mempercepat transformasi digital dan adopsi teknologi hijau dalam industri konstruksi,” pungkas Ronald.

