MNCFest.com, Jakarta- Penerapan aplikasi Generative Artificial Intelligence (GenAI) semakin pesat di berbagai organisasi global. Studi terbaru dari Enterprise Cloud Index (ECI) yang dirilis oleh Nutanix mengungkapkan bagaimana perusahaan-perusahaan di seluruh dunia mulai mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan produktivitas, otomatisasi, dan inovasi. Namun, di tengah tren pertumbuhan yang cepat, berbagai tantangan, terutama terkait keamanan data, kepatuhan regulasi, dan modernisasi infrastruktur teknologi informasi (TI), tetap menjadi perhatian utama.
Laporan ini menyoroti bahwa meskipun GenAI telah menjadi strategi utama bagi sebagian besar perusahaan, proses implementasi dan pengembangannya masih menghadapi hambatan besar. Keamanan dan privasi data menjadi fokus utama, dengan lebih dari 90% organisasi menegaskan bahwa perlindungan data harus menjadi prioritas dalam penerapan solusi GenAI. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun GenAI menawarkan potensi besar dalam efisiensi dan inovasi, tanpa pendekatan yang matang terhadap aspek keamanan, implementasinya bisa berisiko tinggi.
Dalam laporan yang sama, ECI juga menemukan bahwa adopsi GenAI tidak hanya mengubah cara perusahaan bekerja, tetapi juga mempengaruhi peningkatan biaya operasional TI. Sebanyak 90% responden memperkirakan adanya kenaikan biaya dalam dua hingga tiga tahun mendatang akibat integrasi teknologi baru ini. Namun, hal yang cukup menjanjikan adalah sekitar 70% organisasi optimis bahwa mereka akan memperoleh laba atas investasi (ROI) dari proyek-proyek GenAI dalam periode yang sama.
Lee Caswell, SVP Product and Solutions Marketing Nutanix, menegaskan bahwa berbagai organisasi kini telah mencapai titik balik dalam implementasi dan penerapan GenAI. Menurutnya, beban kerja yang semakin meningkat, serta kebutuhan akan tata kelola dan visibilitas data, mengharuskan organisasi untuk mengadopsi pendekatan holistik dalam modernisasi infrastruktur. Ia menekankan bahwa keberhasilan implementasi GenAI sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur yang tangguh serta penerapan kontainerisasi dalam pengelolaan aplikasi.
Tren dan Tantangan dalam Adopsi GenAI
Salah satu tren utama yang muncul dalam laporan ECI adalah peningkatan signifikan dalam penggunaan teknologi kontainerisasi. Hampir 90% organisasi melaporkan bahwa beberapa aplikasi mereka kini sudah dikontainerisasi, dan jumlah ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya adopsi beban kerja aplikasi berbasis GenAI. Dengan pendekatan ini, organisasi dapat memastikan akses data yang lebih aman dan efisien di lingkungan hybrid dan multicloud.
Lebih lanjut, survei ECI menunjukkan bahwa lebih dari 80% organisasi telah memiliki strategi implementasi GenAI, dengan hanya 2% yang belum mulai merencanakannya. Kasus penggunaan utama GenAI saat ini lebih banyak difokuskan pada layanan pelanggan dan pengalaman pengguna. Namun, banyak perusahaan mulai mengeksplorasi penerapan GenAI dalam keamanan siber dan perlindungan data sebagai langkah strategis ke depan.
Meski adopsi GenAI memberikan berbagai peluang, tantangan terkait keamanan dan privasi data tidak dapat diabaikan. Sekitar 95% organisasi menyatakan bahwa GenAI mengubah prioritas keamanan mereka. Privasi data kini menjadi perhatian utama dalam implementasi teknologi ini, mengingat risiko potensial yang bisa timbul dari penggunaan data dalam jumlah besar untuk melatih model AI.
Yang mengejutkan, meskipun banyak organisasi menyadari pentingnya keamanan, 95% responden mengakui bahwa mereka masih dapat melakukan lebih banyak upaya dalam mengamankan model dan aplikasi GenAI mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun kesadaran akan tantangan keamanan meningkat, masih ada kesenjangan dalam strategi perlindungan data yang harus segera diatasi oleh perusahaan-perusahaan yang ingin mengadopsi teknologi ini secara lebih luas.
Modernisasi Infrastruktur untuk GenAI
Dalam skala besar, penerapan aplikasi cloud-native berbasis GenAI membutuhkan infrastruktur TI yang mampu mendukung tuntutan modern. Keamanan, integritas data, dan ketahanan (resilience) menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Namun, laporan ECI mengungkapkan bahwa hampir semua organisasi (98%) menghadapi tantangan dalam meningkatkan beban kerja GenAI dari tahap pengembangan ke tahap produksi. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam transisi ini adalah integrasi dengan infrastruktur TI yang sudah ada.
Akibatnya, modernisasi infrastruktur menjadi salah satu area investasi utama yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi GenAI. Organisasi dituntut untuk meningkatkan sistem mereka agar mampu mengelola volume data yang semakin besar, serta memastikan bahwa aplikasi AI yang digunakan dapat berjalan secara optimal dan aman.
Selain infrastruktur, faktor manusia juga menjadi tantangan tersendiri dalam adopsi GenAI. Sebanyak 52% responden mengatakan bahwa organisasi mereka perlu berinvestasi dalam pelatihan tenaga TI untuk mendukung implementasi GenAI. Sementara itu, 48% lainnya menyatakan bahwa organisasi mereka perlu merekrut talenta baru dengan keahlian di bidang AI dan machine learning. Kekurangan keterampilan yang akut dalam industri ini membuat persaingan untuk mendapatkan tenaga ahli semakin ketat.
Namun, ada kabar baik. Survei menunjukkan bahwa 53% responden percaya bahwa kemajuan GenAI justru akan memberikan mereka peluang untuk menjadi ahli AI. Hal ini menunjukkan bahwa dengan strategi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang tepat, perusahaan dapat secara bertahap membangun kapasitas internal mereka dalam mengelola teknologi AI.
Masa Depan Adopsi GenAI di Indonesia
Dengan semakin banyaknya perusahaan di Indonesia yang ingin memodernisasi infrastruktur dan mempercepat adopsi enterprise AI, Nutanix telah menggelar acara eksklusif Cloud Builders Day di Jakarta pada 19 Februari 2025 lalu. Acara ini menjadi wadah bagi para pemimpin industri untuk mendiskusikan strategi hybrid multicloud, mengeksplorasi potensi enterprise AI, dan mempelajari cara mempercepat modernisasi aplikasi.
Di tengah tren ini, organisasi yang ingin sukses dalam menerapkan GenAI harus memiliki pendekatan yang matang dalam mengelola tantangan keamanan, privasi, dan modernisasi infrastruktur. Dengan strategi yang tepat, penerapan GenAI dapat membawa transformasi besar dalam operasional bisnis, memungkinkan efisiensi yang lebih tinggi, serta membuka peluang inovasi yang lebih luas di masa depan.

