Anggaran Infrastruktur Dipangkas, UMKM Konstruksi Dipaksa Ambil Alih?

MNCFest.com

Anggaran Infrastruktur Dipangkas

Jakarta – Pemerintah memangkas anggaran infrastruktur, namun kebijakan ini dinilai membuka peluang baru bagi pelaku usaha konstruksi, terutama UMKM di daerah. Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, menyatakan optimisme bahwa pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan di tengah perubahan kebijakan tersebut.

“Saya tetap optimistis pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan. Tentu Bapak Presiden Prabowo ingin fokus dalam menjalankan Asta Cita, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tentu juga memerlukan dukungan infrastruktur,” ujar Andi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/2/2025).

Andi menjelaskan bahwa Presiden Prabowo berkomitmen memberikan ruang lebih besar bagi sektor swasta untuk terlibat dalam proyek infrastruktur. Menurutnya, kondisi ini menjadi momentum penting bagi UMKM konstruksi daerah untuk turut berpartisipasi. “Kalau kita lihat banyak akses jalan desa hingga kecamatan yang seharusnya menjadi peluang bagi UMKM konstruksi daerah. Belum lagi program pembangunan tiga juta rumah yang dicanangkan Prabowo-Gibran, di mana UMKM konstruksi daerah juga bisa ikut ambil bagian,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Andi menyoroti kecenderungan pembangunan perumahan di perkotaan yang melibatkan investor besar, termasuk dari luar negeri. Namun, ia menekankan bahwa pembangunan rumah di perdesaan seharusnya menjadi peluang bagi UMKM konstruksi daerah agar memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. “Tidak hanya itu, UMKM konstruksi daerah juga bisa berkontribusi terhadap program lain seperti perbaikan sarana sekolah, pembangunan ruang kelas baru, perbaikan puskesmas, dan pembangunan jembatan di desa-desa,” tambahnya.

Menurut Andi, proyek perbaikan sekolah yang belum memenuhi standar layak harus menjadi prioritas, mengingat nilainya lebih kecil dibandingkan proyek strategis nasional yang umumnya hanya melibatkan BUMN dan investor besar. “Banyak sekolah yang belum memenuhi syarat dan perlu perbaikan. Itu perlu dibereskan. Nilainya tidak begitu besar dibandingkan mega proyek strategis nasional yang menghabiskan uang negara begitu besar, tapi tidak terlalu banyak melibatkan pengusaha lokal,” ungkapnya.

Ia berharap Presiden Prabowo dapat memberikan ruang lebih luas bagi UMKM konstruksi daerah agar dapat berperan lebih aktif dalam proyek infrastruktur yang menjadi bagian dari Asta Cita. “Kami berharap sekali kepada Bapak Presiden agar melibatkan UMKM konstruksi daerah sehingga roda perekonomian daerah bisa kembali menggeliat,” ujar Andi.

Di sisi lain, Andi juga mengapresiasi capaian realisasi investasi industri manufaktur sepanjang 2024 yang mencapai Rp 721,3 triliun. Angka tersebut memberikan kontribusi sebesar 42,1% dari total realisasi investasi nasional yang mencapai Rp 1.714,2 triliun. Menurutnya, capaian ini menegaskan bahwa sektor manufaktur tetap menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian nasional meskipun di tengah ketidakpastian global dan dinamika kondisi domestik.

“Di tengah tantangan ekonomi global yang tidak menentu, capaian investasi di sektor manufaktur adalah sinyal positif bagi perekonomian nasional. Hal ini membuktikan sektor manufaktur tetap tangguh dan memiliki daya saing yang tinggi,” ucap Andi.

Sebagai asosiasi yang menaungi pelaku industri konstruksi di Indonesia, Gapensi memiliki peran strategis dalam mendukung pertumbuhan sektor manufaktur. Andi menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh anggota Gapensi berkontribusi langsung dalam memperkuat rantai pasok serta daya dukung industri manufaktur di dalam negeri.

 

Related Post

Ads - Before Footer