Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Konstruksi Baja untuk Infrastruktur Nasional

Nurul Diva

Kementerian PUPR Dorong Pemanfaatan Konstruksi Baja untuk Infrastruktur Nasional

MNCFest, Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggalakkan kerja sama dengan para pemangku kepentingan di sektor konstruksi guna meningkatkan pemanfaatan konstruksi baja dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Yudha Mediawan, yang hadir mewakili Menteri PUPR, menyampaikan bahwa dalam mencapai target utama PU608, pembangunan infrastruktur harus dilakukan dengan profesionalisme dan kualitas tinggi. Untuk itu, peran industri pendukung dalam negeri sangat diperlukan agar sektor ini dapat berkembang secara optimal.

“Salah satu aspek yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah kesiapan serta ketersediaan sumber daya konstruksi nasional, terutama dalam pemanfaatan konstruksi baja yang lebih efisien dan menarik, baik dari sisi desain maupun teknologi,” ungkapnya dalam pembukaan Musyawarah Nasional III Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Lebih lanjut, Yudha menambahkan bahwa tren kebutuhan baja nasional akan semakin meningkat, terutama untuk pembangunan gedung bertingkat, jembatan dengan bentang panjang, konstruksi yang tahan terhadap gempa, serta proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa sektor konstruksi menyerap sekitar 78% penggunaan baja nasional, dengan rincian 40% untuk infrastruktur dan 30% untuk sektor non-infrastruktur.

Meskipun demikian, industri konstruksi baja di Indonesia masih belum berkembang secepat industri konstruksi beton. Beberapa faktor yang menjadi penyebabnya antara lain belum adanya regulasi atau standar SNI terkait fabrikasi baja, belum terbentuknya lembaga nasional yang khusus menangani sertifikasi dan standardisasi fabrikator serta tenaga kerja di bidang baja, serta kurangnya implementasi sistem pengawasan mutu material baja secara menyeluruh. Selain itu, komunikasi serta kerja sama antar pemangku kepentingan di sektor baja masih dinilai kurang optimal.

Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian PUPR mengajak ISSC sebagai mitra strategis di bidang konstruksi baja agar berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas serta kualitas industri baja nasional. Diharapkan, ISSC dapat membantu memperkuat ekosistem industri baja berbasis rantai pasok dalam negeri guna menghadapi persaingan di tingkat regional dan global.

“Peran asosiasi seperti ISSC sangat penting dalam menjalin kolaborasi dengan pemerintah untuk pembinaan dan pengawasan, mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, hingga pelaksanaan dan pemanfaatan konstruksi baja di lapangan. Selain itu, ISSC juga dapat berperan dalam melindungi tata niaga material baja dalam negeri dari serbuan produk impor, sehingga ketersediaan baja berkualitas dapat tetap terjaga melalui rantai pasok dalam negeri,” pungkasnya.

Nurul Diva

Sebagai jurnalis, Nurul meliput berbagai topik, termasuk politik, ekonomi, hukum, kriminal, olahraga, otomotif, dan hiburan. Beberapa artikelnya yang terbaru meliputi desain estetik Jalan Sudirman di Bandung, peningkatan kasus sifilis di Kota Bandung, dan aksi pembuangan sampah di Sungai Bekasi.

Related Post

Ads - Before Footer