Indonesia Masih Jauh dari Target Net Zero: Hanya 110 Gedung Hijau!

Adhyasta

Gedung Hijau

MNCFest.com– Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pembangunan berkelanjutan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mempercepat adopsi bangunan hijau. Salah satu indikatornya adalah jumlah gedung yang telah mendapatkan sertifikat green building atau gedung hijau, yang masih tergolong minim. Hingga saat ini, baru sekitar 110 gedung di Indonesia yang telah memperoleh sertifikat Greenship, sementara 153 gedung lainnya telah meraih sertifikat EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies).

Angka ini tentunya masih sangat jauh dari potensi yang bisa dicapai, terutama jika mempertimbangkan pesatnya perkembangan sektor properti dan konstruksi di Indonesia. Padahal, penerapan standar bangunan hijau sangat krusial dalam mendukung pencapaian tujuan besar negara, yaitu Net Zero Emission, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Menurut Ketua Umum Green Building Council Indonesia (GBCI), Ignejz Kemalawarta, tantangan terbesar dalam meningkatkan jumlah gedung bersertifikat hijau bukan hanya terletak pada biaya pembangunan yang relatif lebih tinggi, tetapi juga pada perubahan pola pikir. “Tantangan terbesar bukan hanya soal biaya, tetapi juga perubahan pola pikir bahwa bangunan hijau adalah investasi jangka panjang yang memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan,” ujarnya saat berbincang dengan Konstruksi Media, Rabu (05/02/2025).

Lebih lanjut, Ignejz menambahkan bahwa meskipun biaya pembangunan gedung hijau mungkin lebih mahal di awal, tetapi bangunan tersebut akan memberikan manfaat dalam jangka panjang, baik dari segi penghematan energi maupun peningkatan kualitas hidup penghuninya. Oleh karena itu, sangat penting untuk merubah persepsi bahwa investasi pada bangunan hijau adalah langkah yang justru menguntungkan, baik secara ekonomi maupun untuk keberlanjutan lingkungan.

Untuk itu, diperlukan dukungan kebijakan yang lebih kuat dari pemerintah serta insentif yang menarik bagi pelaku industri properti. Kebijakan yang mendukung penerapan standar bangunan hijau akan sangat berperan penting dalam mendorong lebih banyak gedung untuk memenuhi persyaratan sertifikasi keberlanjutan. Salah satu contoh kebijakan yang dapat diterapkan adalah insentif fiskal berupa potongan pajak atau subsidi untuk biaya sertifikasi gedung hijau.

Dalam konteks ini, komitmen global terhadap pembangunan rendah karbon juga perlu menjadi perhatian serius bagi Indonesia. Negara-negara di seluruh dunia semakin menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi jejak karbon dan beralih ke pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Oleh karena itu, Indonesia juga harus mengambil langkah-langkah progresif untuk mempercepat adopsi bangunan hijau dan memperbanyak jumlah gedung yang memperoleh sertifikasi hijau.

Salah satu cara untuk mendorong pertumbuhan jumlah gedung hijau di Indonesia adalah dengan menerapkan regulasi yang lebih ketat terkait dengan keberlanjutan. Selain itu, edukasi yang masif kepada masyarakat dan pelaku industri mengenai pentingnya bangunan hijau sangat diperlukan. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, seminar, atau kampanye publik yang mengedukasi tentang manfaat dan keunggulan gedung hijau.

Ignejz juga menyampaikan bahwa keberadaan GBCI sebagai lembaga sertifikasi sangat penting dalam memainkan peran strategis untuk mengawal perkembangan gedung hijau di Indonesia. Sebagai lembaga yang memberikan sertifikasi, GBCI memiliki peran besar dalam memastikan bahwa setiap gedung yang dibangun memenuhi standar keberlanjutan yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, Ignejz menegaskan bahwa tujuan utama dalam meningkatkan jumlah gedung hijau bukanlah semata-mata mengikuti tren, melainkan untuk memastikan bahwa pembangunan di Indonesia semakin ramah lingkungan dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kerja sama yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.

Diharapkan, dengan adanya kesadaran yang lebih besar dari berbagai pihak dan adanya kebijakan yang mendukung, jumlah gedung bersertifikat hijau di Indonesia dapat terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Keberhasilan ini tidak hanya akan membawa dampak positif bagi sektor properti dan konstruksi, tetapi juga bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta untuk kelestarian lingkungan.

Dengan komitmen yang kuat dan upaya bersama, GBCI percaya bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang sukses dalam mencapai target Net Zero Emission melalui peningkatan jumlah gedung hijau. Hal ini juga dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam upaya global untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

Akselerasi pembangunan gedung hijau membutuhkan komitmen dari berbagai pihak, dan ini adalah tantangan besar yang harus dihadapi bersama untuk memastikan Indonesia dapat mewujudkan pembangunan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Adhyasta

Adhyasta Dirgantara adalah seorang jurnalis yang aktif. Ia telah menulis berbagai artikel berita yang mencakup beragam topik, termasuk isu-isu politik, keamanan, dan peristiwa nasional. Sebagai reporter, Adhyasta berperan dalam menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat.

Related Post

Ads - Before Footer