MNCFest.com, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto semakin mempertegas komitmennya terhadap pendidikan inklusif dengan menggagas pembangunan Sekolah Rakyat Gratis di 100 wilayah di Indonesia. Program ini direncanakan untuk membantu masyarakat miskin dan miskin ekstrem agar memiliki akses pendidikan yang layak dan gratis.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa Kementerian PU akan bertanggung jawab dalam merancang desain serta membangun gedung-gedung sekolah rakyat gratis tersebut. Kolaborasi ini dilakukan bersama Kementerian Sosial (Kemensos) yang akan mengelola anggarannya.
“Pak Mensos rencana membangun sekolah rakyat di 100 tempat di Indonesia untuk masyarakat miskin dan miskin ekstrem,” ujar Dody dalam jumpa pers di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Jumat (7/3).
Rencana ini kini tengah memasuki tahap perencanaan yang lebih matang. Dalam waktu dekat, pemerintah akan mengadakan rapat lanjutan untuk memfinalisasi desain bangunan sekolah rakyat yang rencananya akan dibahas lebih lanjut di istana. “Kita cuma berusaha menyiapkan bangunannya. Nanti desainnya akan kita diskusikan di istana,” jelas Dody.
Gagasan Sekolah Rakyat ini sejalan dengan visi Prabowo untuk menyediakan pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, menegaskan bahwa sekolah ini akan bersifat gratis bagi seluruh peserta didik.
Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengonfirmasi bahwa proyek ini akan mulai berjalan tahun ini, dengan Bekasi, Jawa Barat, sebagai lokasi pertama pembangunan. “Ya, Sekolah Rakyat sudah dalam proses ini. Sesuai arahan presiden, Insyaallah tahun ini akan dibuka,” ujar Gus Ipul di sela kunjungannya ke Masjid Jami Sabilil Muttaqin di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (4/3).
Dengan semangat untuk memperbaiki akses pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, program Sekolah Rakyat gratis ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret pemerintah dalam menciptakan kesetaraan pendidikan di seluruh Indonesia.
