MNCFest.com, Jakarta – Proyek Giant Sea Wall (GSW), yang dikenal sebagai Tanggul Laut Raksasa, terus menjadi sorotan publik seiring dengan perkembangannya yang dinilai lambat namun tetap menjadi harapan besar bagi perlindungan ibu kota. Proyek ini dirancang untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir akibat kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah yang terus berlangsung.
Proyek Giant Sea Wall merupakan bagian dari rencana pembangunan terpadu pesisir ibu kota yang dikenal dengan nama National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Meskipun proyek ini telah dimulai sejak tahun 2014, perkembangannya masih dalam tahap awal, dan banyak pihak yang menantikan kemajuan nyata dari rencana besar tersebut.

Pemerintah Pertimbangkan Rencana Matang Sebelum Eksekusi
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), baru-baru ini menegaskan bahwa pemerintah tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan terkait proyek ini. Menurutnya, perencanaan yang matang menjadi prioritas utama mengingat kompleksitas dan skala besar dari GSW.
“Tentunya nanti akan kita lihat prioritasnya, dan kita hadapkan juga kepada anggaran yang tersedia,” kata AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/3/2025).
Proyek ini memiliki tujuan utama untuk melindungi Jakarta dari ancaman banjir yang disebabkan oleh fenomena alam maupun aktivitas manusia. Selain itu, Proyek Giant Sea Wall juga diharapkan mampu mendorong pengembangan urban serta menyediakan sumber daya air bersih bagi penduduk ibu kota.
Tahap Pembangunan yang Direncanakan
Pembangunan GSW direncanakan dalam beberapa fase. Fase pertama berfokus pada penguatan tanggul pantai yang sudah ada serta pembangunan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta. Tahap berikutnya akan mencakup pembangunan tembok laut raksasa yang diharapkan dapat mencakup berbagai fasilitas, mulai dari bandara, pelabuhan, jalan tol, kawasan perumahan, kawasan industri, hingga area hijau.
Desain awal dari Giant Sea Wall menggambarkan tembok laut dengan bentuk burung Garuda, simbol kebanggaan nasional Indonesia. Selain berfungsi sebagai penghalang air laut, desain ini juga dimaksudkan untuk mempertegas identitas bangsa.
Dampak Lingkungan dan Kritik Terhadap Proyek
Meski menawarkan banyak manfaat, proyek Giant Sea Wall tidak luput dari kontroversi. Banyak pihak mengkhawatirkan dampak ekologis dari pembangunan ini terhadap kualitas air laut serta ekosistem sekitarnya. Beberapa kritikus bahkan menilai bahwa GSW hanya akan menjadi solusi sementara tanpa mengatasi masalah utama, yaitu penurunan tanah di Jakarta.
Namun, pemerintah tampaknya menyadari tantangan ini. Berbagai studi telah dilakukan untuk mengurangi dampak negatif yang mungkin muncul. Pendekatan yang lebih menyeluruh pun mulai dipertimbangkan.
Pembentukan Satgas Khusus
Sebagai upaya mempercepat proses pembangunan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan tugas kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk membentuk satuan tugas khusus. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti.
“Pak AHY mendapatkan tugas dari Bapak Presiden untuk Giant Sea Wall ini dan beliau diminta untuk membuat semacam satgas khusus untuk penanganan pesisir pantai utara Jawa,” jelas Diana di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Satgas ini tidak hanya melibatkan Kementerian PU, tetapi juga kementerian/lembaga lain seperti Kementerian ATR/BPN, Kementerian Lingkungan Hidup, serta pemerintah daerah. “PU di sini sebagai pokja pembangunan, dan juga nanti ada pokja pembiayaan,” tambah Diana.
Tantangan dalam Pelaksanaan Proyek
Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, komitmen terhadap proyek ini tetap terjaga. Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp123 triliun (sekitar US$7,4 miliar) untuk fase awal pembangunan dalam delapan tahun ke depan. Proyek ini juga akan diintegrasikan dengan pengelolaan sanitasi dan penyediaan air bersih di Jakarta.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, baik dari sisi anggaran, perencanaan, maupun dampak lingkungan, pemerintah tetap berkomitmen untuk mewujudkan proyek ini. Dengan perencanaan matang dan koordinasi lintas sektor yang kuat, diharapkan Proyek Giant Sea Wall dapat menjadi solusi yang efektif bagi perlindungan dan pengembangan Jakarta di masa depan.

