Proyek Bendungan Bagong Dicoret dari PSN, Pembangunan Tetap Berlanjut dengan Tantangan Baru

Nurul Diva

Proyek Bendungan Bagong Dicoret dari PSN, Pembangunan Tetap Berlanjut dengan Tantangan Baru

MNCFest.com, Trenggalek – Bendungan Bagong, proyek besar yang dibangun di Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, kini menghadapi kenyataan pahit. Proyek yang mulai dikerjakan sejak 2018 ini resmi dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029 yang diterbitkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dari total 77 PSN yang terdaftar dalam Perpres tersebut, hanya empat bendungan yang dinyatakan masuk dalam proyek prioritas, yakni Bendungan Way Apu, Jragung, Mbay, dan Bulango Ulu. Bendungan Bagong, yang pembangunannya telah mencapai 52 persen, tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Namun, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan bahwa penghapusan status PSN tersebut bukanlah akhir dari pembangunan bendungan yang diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Trenggalek.

“Saya rasa, meskipun bukan masuk PSN, tetapi itu adalah milik pemerintah pusat dan saya yakin pemerintah pusat punya komitmen untuk tidak membiarkan itu mangkrak. Jadi saya yakin pasti akan tetap diselesaikan,” ujar Nur Arifin pada Selasa (18/3/2025).

Nur Arifin menyebutkan bahwa upaya pembangunan yang telah dicapai hingga 52 persen merupakan bukti nyata dari progres yang sudah berjalan cukup lama. Meski dengan dikeluarkannya dari daftar PSN, target penyelesaian mungkin akan lebih fleksibel dibandingkan sebelumnya.

“Sebenarnya effort-nya sudah 52 persen. Jadi tinggal separuh jalan. Cuma kalau dulu PSN kan ada ketetapan waktu harus selesai kapan. Mungkin kalau yang ini mungkin lebih slow,” jelasnya.

Meski penyelesaian berpotensi tertunda, Nur Arifin tetap optimis mengingat besarnya manfaat dari keberadaan Bendungan Bagong. Bendungan ini dinilai sangat penting sebagai pengendali banjir, penyedia irigasi, dan pasokan air baku bagi Kecamatan Pogalan. Bahkan, dalam jangka panjang, bendungan ini berpotensi menjadi destinasi wisata baru sekaligus sumber pembangkit listrik.

Bendungan Bagong dibangun dengan spesifikasi yang mengesankan. Terletak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Trenggalek, bendungan ini memiliki tinggi puncak 82 meter dan panjang 678 meter, dengan kapasitas tampung mencapai 17,40 juta meter kubik.

Dalam perencanaannya, bendungan ini dirancang untuk mengurangi debit air Sungai Bagong hingga 78,44 persen. Selain itu, fungsinya juga meliputi penyediaan air baku bagi Kecamatan Pogalan serta irigasi yang diharapkan dapat menopang ketahanan pangan di wilayah tersebut.

Namun, proyek senilai Rp 2,1 triliun ini memang tak lepas dari berbagai kendala, terutama soal pembebasan lahan. Pada periode 2018-2022, proses pembangunan sempat terhambat lantaran lokasi yang belum sepenuhnya dibebaskan.

Saat ini, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas memperkirakan bahwa proyek tersebut baru bisa diselesaikan pada tahun 2026, mundur empat tahun dari target semula pada 2022.

Meski terlepas dari daftar PSN, harapan terhadap kelanjutan proyek ini tetap besar. Pemerintah daerah dan masyarakat Trenggalek menantikan tuntasnya pembangunan Bendungan Bagong demi manfaat jangka panjang yang diharapkan dapat segera terealisasi.

Nurul Diva

Sebagai jurnalis, Nurul meliput berbagai topik, termasuk politik, ekonomi, hukum, kriminal, olahraga, otomotif, dan hiburan. Beberapa artikelnya yang terbaru meliputi desain estetik Jalan Sudirman di Bandung, peningkatan kasus sifilis di Kota Bandung, dan aksi pembuangan sampah di Sungai Bekasi.

Related Post

Ads - Before Footer