MNCFest.com, Jakarta- Menjelang Idulfitri 1446 Hijriah, pemerintah telah menetapkan sejumlah kebijakan strategis yang bertujuan untuk memastikan kelancaran arus mudik, kestabilan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat. Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna menegaskan bahwa ketahanan pangan nasional dalam kondisi aman dan harga bahan pokok terus dipantau secara ketat untuk menghindari lonjakan yang dapat membebani masyarakat.
Presiden menyoroti pentingnya menjaga harga komoditas utama seperti beras, minyak goreng, dan daging tetap stabil. Bahkan, harga cabai rawit yang sebelumnya sempat melonjak kini mulai menunjukkan penurunan. “Kondisi pangan kita aman. Kondisi pangan kita cukup terkendali,” tegasnya. Hal ini menjadi perhatian utama pemerintah mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, sehingga kestabilan pangan menjadi faktor krusial dalam menjaga kesejahteraan masyarakat.
Selain memastikan ketersediaan bahan pokok, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan terkait kesejahteraan pekerja. Salah satu kebijakan yang paling dinantikan adalah pemberian Tunjangan Hari Raya (THR). Pemerintah memastikan bahwa THR bagi pekerja swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) akan diberikan paling lambat tujuh hari sebelum Hari Raya Idulfitri. Selain itu, pemerintah juga menaruh perhatian khusus kepada pengemudi dan kurir online dengan memberikan bonus hari raya untuk pertama kalinya sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam menjaga kelancaran distribusi barang dan transportasi selama Ramadan.
Tidak hanya pekerja swasta, pemerintah juga menjamin kesejahteraan 9,4 juta aparatur negara dengan pemberian THR dan Gaji ke-13. Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri, tetapi juga diharapkan mampu mempercepat perputaran ekonomi di berbagai sektor menjelang Lebaran.
Dalam menghadapi arus mudik Lebaran, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk meringankan beban masyarakat dalam melakukan perjalanan pulang kampung. Salah satunya adalah penurunan harga tiket pesawat dalam negeri yang mencapai 13-14 persen, berlaku untuk periode penerbangan 24 Maret hingga 7 April 2025. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket yang biasanya terjadi menjelang musim mudik serta memberikan akses transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Selain transportasi udara, pemudik yang menggunakan jalur darat juga mendapatkan keuntungan dari kebijakan pemerintah. Tarif jalan tol di berbagai ruas jalur mudik akan diturunkan sebesar 20 persen selama dua minggu. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi beban biaya perjalanan dan memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik. Sementara itu, bagi masyarakat yang memilih moda transportasi kereta api, pemerintah juga memberikan diskon harga tiket sebesar 25 persen pada tanggal-tanggal tertentu yang telah ditentukan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mengadakan program mudik gratis yang diselenggarakan oleh beberapa kementerian dan lembaga. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang ingin pulang kampung tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Selain itu, pemerintah juga menggandeng penyelenggara layanan telekomunikasi untuk memberikan diskon tarif paket internet hingga 50 persen. Hal ini dilakukan agar masyarakat tetap bisa berkomunikasi dengan keluarga dan berbagi momen Lebaran tanpa khawatir mengenai biaya internet yang tinggi.
Kebijakan yang telah ditetapkan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memastikan masyarakat dapat merayakan Idulfitri dengan nyaman, baik dari segi kesejahteraan ekonomi, ketersediaan bahan pokok, hingga kelancaran arus mudik. Dengan adanya berbagai insentif ini, diharapkan perayaan Lebaran tahun ini dapat berjalan lebih lancar dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto juga menjadi ajang evaluasi terhadap capaian pemerintah dalam 150 hari kerja serta memastikan bahwa kebijakan yang telah ditetapkan dapat berjalan dengan optimal. “Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk membantu masyarakat,” tegas Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dengan adanya langkah-langkah strategis ini, diharapkan masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari kebijakan yang telah dirancang untuk mendukung perayaan Lebaran tahun ini.

