Tantangan Pembangunan IKN Bukan Hanya Soal Infrastruktur

Nurul Diva

Tantangan Pembangunan IKN Bukan Hanya Soal Infrastruktur

MNCFest.com, Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di kawasan Asia, termasuk Indonesia, membawa tantangan baru bagi kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi arus perubahan yang tak terelakkan. Seperti halnya pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) yang tengah berlangsung, kesiapan SDM menjadi elemen krusial yang tak boleh diabaikan.

Hal ini mengemuka dalam sesi Frontline Perspectives: Safeguarding Human and Environmental Rights in New Technology pada konferensi Corporate Sustainability and Environmental Rights in Asia di United Nations Conference Centre (UNCC-BKK), Bangkok.

Dalam kesempatan itu, CEO Enable Project sekaligus Koordinator Konsorsium Gerbangtara, Aie Natasha, menggarisbawahi bahwa pembangunan infrastruktur teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas SDM. Tanpa itu, ketimpangan sosial dan ekonomi dapat semakin melebar.

“Kita sering berbicara tentang transisi yang adil, tetapi tanpa strategi berkelanjutan yang didukung pemerintah dan sektor bisnis, pengembangan infrastruktur pun akan terhambat. Tantangan terbesar bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga kesiapan tenaga kerja yang mampu beradaptasi dengan perubahan,” ungkap Aie dalam pernyataannya, Rabu (19/3/2025).

Proyek besar pembangunan IKN menjadi salah satu contoh nyata yang membutuhkan kesiapan SDM. Di sinilah Gerakan Bangun Nusantara (Gerbangtara) hadir sebagai sebuah inisiatif kolaboratif yang menitikberatkan pada pengembangan kapasitas masyarakat lokal agar turut terlibat dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Aie juga menyoroti masalah ketimpangan akses teknologi yang masih menjadi hambatan besar, terutama bagi masyarakat pedesaan dan komunitas adat di Asia. Menurutnya, kesiapan tenaga kerja yang akan mengoperasikan teknologi harus menjadi prioritas dalam setiap investasi yang dilakukan.

“Perbedaan antara kota besar dan daerah terpencil bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga kesiapan tenaga kerja. Apakah mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan, terutama dalam ekonomi hijau? Ini yang harus kita dorong,” tambahnya.

Aie menekankan bahwa investasi dalam green skills atau keterampilan berbasis keberlanjutan sangat penting dalam menghadapi tantangan industri masa depan. Lebih dari itu, pengembangan keterampilan hijau ini juga membuka peluang inovasi dalam ekonomi sirkular yang mulai berkembang pesat.

“Penguatan SDM dengan keterampilan hijau adalah kunci menghadapi tantangan industri masa depan sekaligus membuka peluang inovasi dalam ekonomi sirkular,” jelasnya.

Lebih jauh, Aie mengingatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, masyarakat sipil, akademisi, dan media. Pendekatan pentahelix ini diharapkan dapat menciptakan kebijakan serta praktik bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Keterlibatan semua pihak, dari komunitas lokal hingga para pembuat kebijakan, sangat penting agar kemajuan teknologi tidak mengorbankan hak asasi manusia maupun kelestarian lingkungan,” tegasnya.

Konferensi yang berlangsung di Bangkok tersebut juga menghadirkan berbagai pakar global seperti Ben Hardman (Mekong Legal Director, Earth Rights International), Sarayu Natarajan (Founder, Aapti Institute), Patchareeboon Sakulpitakphon (Sustainability & Impact Lead, PALO IT Thailand), dan Jehan Wan Aziz (Rule of Law Lead, UNDP Malaysia).

Melalui sinergi lintas sektor ini, diharapkan pembangunan yang berlangsung, termasuk pembangunan IKN, tidak hanya fokus pada infrastruktur teknologi semata, melainkan juga pada kesiapan SDM yang akan menjadi motor penggerak utama perubahan. Dengan strategi yang tepat, pembangunan berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat dapat terwujud secara nyata.

Nurul Diva

Sebagai jurnalis, Nurul meliput berbagai topik, termasuk politik, ekonomi, hukum, kriminal, olahraga, otomotif, dan hiburan. Beberapa artikelnya yang terbaru meliputi desain estetik Jalan Sudirman di Bandung, peningkatan kasus sifilis di Kota Bandung, dan aksi pembuangan sampah di Sungai Bekasi.

Related Post

Ads - Before Footer