MNCFest.com – Pencoretan Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh pemerintah pusat menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari Gubernur Bali, I Wayan Koster. Meski proyek ini dianggap vital untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dari wilayah barat menuju selatan Bali, statusnya sebagai PSN resmi dicabut.
Langkah ini diambil karena ketidakpastian investasi yang terus membayangi. Beberapa kali proses tender digelar, namun tak satu pun investor yang dinilai serius dan sanggup menanggung beban biaya yang terus meningkat. Awalnya, investasi yang dibutuhkan mencapai Rp24,6 triliun, namun kemudian melonjak menjadi Rp25,4 triliun. Tanpa investor yang mau berkomitmen, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan proyek ini dari daftar PSN agar tidak menghambat proyek prioritas lainnya.
Namun, Gubernur Koster menegaskan bahwa proyek Tol Gilimanuk-Mengwi tidak akan berhenti hanya karena status PSN dicabut. Menurutnya, ada banyak cara untuk memastikan pembangunan tetap berlanjut tegas Koster dalam rapat koordinasi dengan para bupati dan wali kota se-Bali.
Skema Alternatif Pendanaan Diajukan
Koster mengusulkan strategi baru untuk memastikan proyek ini tetap terealisasi. Ia berharap pemerintah pusat tetap mendukung pembebasan lahan dengan menggunakan anggaran dari APBN. Sementara itu, pembangunan fisik jalan tol akan ditawarkan kepada investor melalui skema kerja sama atau pendanaan mandiri.
Namun, jika pemerintah pusat tidak memberikan bantuan dana dari APBN, Koster mengaku siap mengambil langkah berani dengan memanfaatkan anggaran dari APBD provinsi dan kabupaten atau kota yang memiliki anggaran besar, seperti Denpasar dan Badung. Menurutnya, Bali harus mencari cara kreatif untuk membiayai proyek besar ini.
Pembahasan dengan Pemerintah Pusat
Skema baru ini rencananya akan dibahas lebih lanjut bersama Menteri Perhubungan pada 17 Maret mendatang. Koster berharap dapat menemukan solusi terbaik agar proyek ini tetap berjalan. Menurutnya, dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, sangat diperlukan untuk mewujudkan proyek ini.
Selain itu, Koster mengajak seluruh bupati dan wali kota se-Bali untuk turut mendorong agar rencana pembangunan tol ini dapat segera terwujud. Dukungan daerah dinilai penting untuk mempercepat proses pendanaan dan memastikan proyek dapat berjalan sesuai rencana.
Infrastruktur Penting bagi Bali
Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi dianggap krusial karena jalan nasional yang ada saat ini sudah tidak mampu menampung lonjakan volume kendaraan. Kemacetan parah dan kerusakan jalan yang kerap mengakibatkan kecelakaan menjadi alasan utama mengapa proyek ini perlu segera direalisasikan.
Bagi Koster, proyek ini bukan hanya soal infrastruktur, melainkan juga upaya untuk memperbaiki ekonomi dan pariwisata Bali. Jika skema alternatif ini berhasil diterapkan, harapannya jalan tol modern yang menghubungkan barat dan selatan Bali akan segera terwujud.

