MNCFest.com, Jakarta- Industri penerbangan nasional tengah memasuki babak baru dalam pengembangannya. Dengan kebutuhan transportasi udara yang semakin meningkat, infrastruktur penerbangan yang efisien dan strategis menjadi kunci utama untuk memastikan daya saing industri ini di tingkat global. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi berbagai pihak, termasuk para pelaku usaha dan pemangku kepentingan di sektor transportasi.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, menyoroti pentingnya langkah-langkah konkret dalam membangun infrastruktur yang mendukung pertumbuhan industri penerbangan. Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor ini harus mencerminkan kebutuhan industri yang dinamis dan adaptif terhadap perkembangan global. Ia juga menilai bahwa keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur merupakan langkah strategis yang dapat mempercepat pembangunan infrastruktur, termasuk di sektor penerbangan.
“Keputusan Presiden Prabowo untuk menunjuk kementerian yang secara khusus mengkoordinasikan pembangunan infrastruktur merupakan langkah yang sangat tepat. Indonesia membutuhkan pengembangan infrastruktur yang efisien dan strategis agar industri transportasi, termasuk penerbangan, semakin kompetitif di tingkat global,” ujar Denon dalam keterangannya pada Jumat (14/3/2025).
Dalam konteks pembiayaan dan investasi, Denon juga menyoroti peran Danantara, sovereign wealth fund yang baru saja diluncurkan oleh pemerintah. Menurutnya, kehadiran Danantara akan menjadi titik balik bagi banyak sektor industri di Indonesia, termasuk transportasi udara. Dengan adanya sumber pendanaan yang lebih kuat, pengembangan bandara, rute penerbangan, serta fasilitas pendukung lainnya dapat lebih terjamin keberlanjutannya.
“INACA meyakini bahwa Danantara akan menjadi pilar penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dengan adanya sovereign fund ini, berbagai industri, termasuk aviasi dan transportasi, akan memiliki akses pendanaan yang lebih berkelanjutan dan strategis,” jelasnya.
Selain aspek kebijakan dan pendanaan, keberhasilan pengembangan infrastruktur penerbangan juga bergantung pada regulasi serta respons cepat pemerintah dalam mengatasi berbagai kendala di lapangan. Denon memberikan apresiasi kepada Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, yang dinilainya memiliki pendekatan solutif dalam menyelesaikan berbagai tantangan di sektor transportasi nasional. Menurutnya, kecepatan dalam merespons permasalahan menjadi elemen krusial dalam memastikan ekosistem industri tetap berjalan dengan baik.
“Dalam waktu singkat, Pak Dudy selalu cepat merespons permasalahan yang dihadapi industri, menjadikannya sosok yang sangat berharga bagi keberlangsungan dan penguatan ekosistem transportasi nasional,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur penerbangan yang terintegrasi tidak hanya berpengaruh terhadap kemudahan akses transportasi udara bagi masyarakat, tetapi juga berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional. Bandara yang lebih modern, peningkatan efisiensi layanan, serta jaringan penerbangan yang semakin luas akan mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan pariwisata, serta memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia.
Pemerintah diharapkan terus mengawal kebijakan ini agar implementasi pengembangan infrastruktur penerbangan dapat berjalan optimal. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari regulator, investor, hingga pelaku usaha, transformasi sektor penerbangan Indonesia dapat berjalan dengan lebih cepat dan efektif.
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan industri penerbangan, kebijakan yang adaptif dan inovatif harus terus dikembangkan agar Indonesia tidak tertinggal dalam persaingan global. Masyarakat dan dunia usaha berharap bahwa berbagai langkah strategis yang telah diambil saat ini akan memberikan dampak positif bagi industri penerbangan nasional di masa mendatang.
