MNCFest.com, Jakarta- Menjelang arus mudik Lebaran 2025, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kesiapan infrastruktur jalan demi mendukung kelancaran perjalanan para pemudik. Ribuan kilometer jalan nasional dan jalan tol telah dipersiapkan agar masyarakat dapat mudik dengan aman dan nyaman.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Roy Rizali Anwar, menyatakan bahwa seluruh jalan nasional di lintas utama telah dipastikan dalam kondisi mantap. “Saat ini panjang jaringan jalan nasional di seluruh Indonesia adalah 47.604,34 km dengan persentase kemantapan jalan mencapai 95,22%. Sementara itu, panjang jalan tol yang beroperasi telah mencapai 3.020,5 km,” ungkap Roy dalam keterangan tertulis, Senin (10/3/2025).
Pemerintah terus berupaya memastikan tidak ada jalan berlubang dan seluruh bangunan pelengkap jalan berada dalam kondisi baik. Hal ini dilakukan guna meminimalisir potensi kecelakaan dan mengoptimalkan kelancaran lalu lintas selama periode mudik dan balik Lebaran.
Selain memastikan kondisi jalan yang optimal, Kementerian PU juga telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi berbagai kemungkinan kondisi darurat. Sebanyak 393 posko dan tim tanggap bencana telah disiagakan di titik-titik rawan di seluruh Indonesia.
“Kementerian PU telah mengidentifikasi 660 titik lokasi rawan longsor dan 298 titik lokasi rawan banjir pada ruas jalan nasional. Oleh karena itu, kami telah menyiapkan langkah mitigasi agar tidak terjadi gangguan signifikan bagi pemudik,” ujar Roy.
Untuk mendukung penanganan kondisi darurat, Ditjen Bina Marga telah menyediakan Disaster Relief Unit (DRU) yang mencakup 440 unit alat berat. Selain itu, terdapat 137 titik penyimpanan material seperti sandbag, bronjong, jembatan bailey, sheet pile, dan lainnya untuk keperluan rekonstruksi darurat.
Tidak hanya itu, Ditjen Cipta Karya juga telah menyiagakan 459 unit sarana prasarana tanggap darurat. Beberapa di antaranya adalah mobil tangki air, truk angkut, dan mobil toilet kabin guna mendukung kebutuhan pemudik di perjalanan. Ditjen Sumber Daya Air pun turut menyiapkan 755 unit alat berat, termasuk excavator, dump truck, truck crane, dan mobil tangki air untuk menangani situasi darurat akibat bencana alam.
Dalam rangka meningkatkan kenyamanan pemudik, pemerintah juga menambah pengoperasian jalan tol sepanjang 192,85 km yang akan mulai difungsikan selama periode mudik. Selain itu, terdapat tambahan 10 rest area operasional pada ruas jalan tol Trans Sumatera serta delapan rest area fungsional yang tersebar di jalur Trans Jawa dan Trans Sumatera.
Kehadiran rest area ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pemudik yang membutuhkan tempat istirahat selama perjalanan. Fasilitas di rest area telah ditingkatkan dengan menyediakan toilet bersih, tempat ibadah, serta berbagai kebutuhan logistik seperti bahan bakar dan makanan.
Untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat saat mudik, pemerintah juga memberikan diskon tarif tol sebesar 20%. Selain itu, Standar Pelayanan Minimal (SPM) di jalan tol akan dipastikan terpenuhi guna meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jalan tol.
Sejumlah ruas tol tambahan juga akan difungsikan secara gratis selama periode mudik guna mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur utama. Langkah ini diharapkan dapat mengurai kemacetan dan mempercepat arus kendaraan di beberapa titik rawan kepadatan.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah, diharapkan perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan lebih aman. Kesiapan infrastruktur yang lebih baik, serta mitigasi risiko di titik-titik rawan, menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan pengalaman mudik yang lebih nyaman bagi masyarakat Indonesia.
