Banjir Jabodetabek Lumpuhkan Infrastruktur, Ribuan Warga Mengungsi

Adhyasta

Banjir Jabodetabek Lumpuhkan Infrastruktur, Ribuan Warga Mengungsi

MNCFest.com- Jabodetabek kembali dilanda banjir besar pada Selasa (4/3/2025), menyebabkan ribuan warga terdampak dan infrastruktur lumpuh. Hujan deras sejak Minggu (2/3/2025) hingga Senin (3/3/2025) memicu genangan di berbagai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Akibatnya, aktivitas ekonomi terganggu, transportasi lumpuh, serta layanan publik seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan terkena dampak serius.

Fasilitas Publik Terendam

Banjir menenggelamkan sejumlah fasilitas umum. Mall Mega Bekasi, salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bekasi, mengalami genangan hingga merembes ke dalam gedung. Beberapa tenant terpaksa menutup toko, sementara kendaraan pengunjung terendam. Kerugian akibat rusaknya barang dagangan dan lumpuhnya aktivitas ekonomi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Stasiun Bekasi juga terdampak. Akses masuk sisi selatan terendam, memaksa penumpang menggunakan jalur alternatif. Eskalator dan lift dihentikan sementara akibat pemadaman listrik. Meski demikian, operasional KRL Commuter Line tetap berjalan dengan hambatan akibat penumpukan penumpang.

Di RSUD Chasbullah Abdulmadjid Bekasi, banjir menggenangi parkiran, lorong rumah sakit, hingga beberapa ruangan perawatan. Layanan kesehatan terganggu, dan pasien dievakuasi ke area yang lebih aman.

Studio Alam TVRI Depok, lokasi syuting berbagai program televisi, turut terdampak. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, memaksa penghentian produksi hingga kondisi kembali normal.

Pasar Ceger di Tangerang Selatan terendam, membuat pedagang kesulitan menjalankan usaha. Beberapa toko memilih tutup untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Di Bogor, jalan menuju Stasiun Batutulis amblas akibat derasnya aliran air. Penumpang dialihkan ke Stasiun Bogor Paledang. Sementara itu, enam jembatan di Cisarua ambruk, termasuk Jembatan Hankam yang menghubungkan Desa Lewimalang dan Jogjogan.

Ribuan Warga Mengungsi, Korban Jiwa Bertambah

Banjir tak hanya menggenangi rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas ekonomi dan transportasi. Ribuan pekerja absen dari kantor, sementara banyak pelajar tidak bisa bersekolah. Pusat perbelanjaan dan pasar mengalami penurunan jumlah pengunjung drastis, mempengaruhi pendapatan harian pedagang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 12.500 warga mengungsi ke posko-posko darurat. Mereka membutuhkan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, selimut, serta perlengkapan kesehatan.

Lebih tragis, banjir telah merenggut 7 nyawa. Tiga orang di Bekasi terseret arus, dua di Jakarta tersengat listrik, dan dua lainnya di Bogor tertimbun longsor. Tim SAR terus mencari korban yang dilaporkan hilang.

Upaya Penanggulangan

Pemerintah daerah mengerahkan pompa air, mendistribusikan bantuan, dan mengevakuasi warga. Namun, banjir yang terus berulang menegaskan perlunya mitigasi jangka panjang.

Perbaikan drainase, pengendalian tata ruang, serta pengawasan ketat terhadap alih fungsi lahan harus dilakukan. Warga juga diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.

Dengan langkah mitigasi yang lebih serius dan respons yang lebih cepat, diharapkan kejadian serupa bisa diminimalisir di masa mendatang.

Adhyasta

Adhyasta Dirgantara adalah seorang jurnalis yang aktif. Ia telah menulis berbagai artikel berita yang mencakup beragam topik, termasuk isu-isu politik, keamanan, dan peristiwa nasional. Sebagai reporter, Adhyasta berperan dalam menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat.

Related Post

Ads - Before Footer