MNCFest, Jakarta – Rencana Studi Banding Desain Gedung IKN ke tiga negara, yakni Mesir, Turki, dan India, dalam rangka mempelajari desain gedung legislatif dan yudikatif untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi dibatalkan. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa keputusan ini diambil akibat keterbatasan anggaran yang tersedia.
“Karena kemudian ada keterbatasan anggaran, studi banding mungkin tidak perlu dilakukan. Itu bisa juga dilihat dari Google,” ujar Dody di Kementerian PU, Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Sebagai informasi, anggaran Kementerian PU untuk tahun 2025 mengalami pemangkasan yang cukup signifikan. Dari pagu awal sebesar Rp 110,95 triliun, anggaran dipangkas sebesar Rp 60,47 triliun, sehingga total anggaran yang tersisa adalah Rp 50,48 triliun. Dengan kondisi tersebut, efisiensi dalam penggunaan anggaran menjadi prioritas utama.
Selain mempertimbangkan desain dari Mesir, Turki, dan India, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti juga menyampaikan bahwa Indonesia turut melirik desain dari Sri Lanka sebagai referensi tambahan.
“Jadi tadi Bu Wamen menyampaikan, beliau tidak benchmarking kepada tiga negara Mesir, Turki, dan India. Beliau menyampaikan juga melihat ke desain yang ada di Sri Lanka,” jelas Dody.
Dalam proses revisi desain, Kementerian PU menerima berbagai masukan dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono serta Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. Hasil revisi ini rencananya akan disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah selesainya agenda retreat kepala daerah di Magelang.
“Nah kemudian hasil itu mungkin baru difinalkan seminggu, kemudian mungkin baru dua minggu ke depan setelah urusan retreat Magelang kita akan minta waktu ke Pak Presiden untuk memaparkan revisi desain itu,” tutupnya.
