Pelatihan Penyusunan Dokumen SMAP Sebagai Langkah Strategis Menuju Kepatuhan ISO 37001

Nurul Diva

Pelatihan Penyusunan Dokumen SMAP Sebagai Langkah Strategis Menuju Kepatuhan ISO 37001

MNCFest, Surabaya – PT FORJASI LENTERA INDONESIA, bekerja sama dengan CCI Kualitas Insani, menggelar Training & Workshop Penyusunan Dokumen Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Program penyusunan dokumen SMAP ini dirancang untuk membantu badan usaha dalam memenuhi regulasi terbaru terkait standar ISO 37001:2016.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Komisaris PT FORJASI LENTERA INDONESIA, R. Mohammad Ali, serta dua Lead Auditor, M. Afianto dan Khairul Anam. Tak hanya itu, Reyza Tiara Azhari selaku penanggung jawab CCI Kualitas Insani cabang Surabaya juga turut berpartisipasi bersama para peserta yang berasal dari berbagai perusahaan konstruksi.

Dalam sambutannya, Direktur Utama PT FORJASI LENTERA INDONESIA, Rachmatika Ramadhani, menekankan urgensi kepatuhan terhadap SMAP demi keberlanjutan bisnis di masa depan. “Dokumen SMAP menjadi kebutuhan utama di tahun 2025. Setiap badan usaha yang ingin terus aktif wajib memenuhi dokumen ini atau memiliki sertifikasi ISO 37001,” ujarnya.

Penerapan SMAP sejalan dengan Peraturan Menteri PUPR No. 8 Tahun 2022, yang mewajibkan setiap badan usaha untuk memiliki sertifikasi ISO 37001 atau dokumen SMAP sebagai persyaratan perpanjangan Sertifikat Badan Usaha (SBU). Regulasi ini memberikan tenggat waktu berbeda berdasarkan skala usaha: satu tahun bagi badan usaha kualifikasi besar, dua tahun untuk usaha menengah dan spesialis, serta tiga tahun bagi usaha kecil sejak SBU diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU).

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan sesi pendampingan langsung dari para Lead Auditor berpengalaman. Para peserta memperoleh wawasan mendalam mengenai manfaat SMAP, antara lain sebagai langkah pencegahan praktik penyuapan, peningkatan efektivitas pengelolaan perusahaan, serta perlindungan dari risiko aktivitas suap yang dapat berdampak negatif pada badan usaha.

“Kami berharap peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, memahami materi yang diberikan, dan mampu menyusun dokumen SMAP secara mandiri,” tambah Rachmatika.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh peserta akan menerima sertifikat sebagai bukti partisipasi dan pemahaman dalam penyusunan dokumen SMAP. Diharapkan, pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi sektor usaha, khususnya dalam membangun tata kelola perusahaan yang lebih transparan dan berintegritas.

Nurul Diva

Sebagai jurnalis, Nurul meliput berbagai topik, termasuk politik, ekonomi, hukum, kriminal, olahraga, otomotif, dan hiburan. Beberapa artikelnya yang terbaru meliputi desain estetik Jalan Sudirman di Bandung, peningkatan kasus sifilis di Kota Bandung, dan aksi pembuangan sampah di Sungai Bekasi.

Related Post

Ads - Before Footer