MNCFest.com, Semarang – Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak dipastikan tetap berjalan meskipun adanya kebijakan efisiensi anggaran yang mempengaruhi alokasi dana. Jalan tol yang juga berfungsi sebagai tanggul laut ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam menangani banjir rob di Kabupaten Demak. Meskipun menghadapi kendala terkait anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum, proses pembangunan masih berjalan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, Janto, mengungkapkan bahwa konstruksi seksi 1 sepanjang 10,64 kilometer terus diupayakan untuk berjalan sesuai rencana.
“Terdiri dari paket Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak 1A meliputi pekerjaan jalan layang Paket Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak, 1B mencakup pembangunan tanggul laut yang terintegrasi dengan jalan tol, tempat istirahat (rest area) dan gerbang tol,” ujar Janto saat dihubungi, Minggu (16/2/2025).
“Kemudian paket 1C berfokus pada pembangunan kolam retensi Terboyo seluas kurang lebih 189 hektar dan kolam retensi Sriwulan seluas kurang lebih 28 hektar sekaligus rumah pompa untuk pengendalian banjir,” tambahnya.
Saat ini, progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 telah mencapai 32,67 persen. Target penyelesaian proyek ini tetap pada tahun 2027.
Dalam menghadapi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi APBN dan APBD, Janto memastikan bahwa proyek ini tetap berjalan. Namun, adanya pemblokiran anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum berpengaruh terhadap penganggaran proyek ini.
“Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1 didanai dari dua sumber, yakni 15 persen berasal dari APBN dan 85 persen dari pinjaman Tiongkok,” jelasnya.
“Untuk pendanaan yang bersumber dari loan tidak ada kendala. Namun, pendanaan dari rupiah murni saat ini masih menunggu pembukaan blokir anggaran,” lanjut Janto.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya bersama Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng-DIY terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bina Marga guna memastikan pencairan anggaran tahun 2025 dapat segera terealisasi.
“Kami berharap anggaran bisa segera turun sehingga keseluruhan pembangunan tetap sesuai target dan tidak mengalami keterlambatan signifikan,” ujarnya.
Ketika ditanya mengenai rincian anggaran yang terdampak, Janto enggan memberikan komentar lebih lanjut, karena menurutnya hal tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat.
“Kami tetap fokus menjalankan tugas sesuai anggaran yang telah dialokasikan dan terus berkoordinasi dengan pusat agar pembangunan ini berjalan sesuai target,” tegasnya.
Janto menambahkan bahwa proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak memiliki peran penting bagi masyarakat pesisir Semarang dan Demak. Selain sebagai jalur transportasi, tol ini juga berfungsi sebagai tanggul laut untuk menahan air laut agar tidak masuk ke daratan.
“Tol ini dirancang sebagai jalan tol multifungsi, selain jadi jalur transportasi, tetapi juga terintegrasi dengan tanggul laut yang akan menjadi penghalang utama untuk mencegah air laut masuk ke daratan,” katanya.
“Sehingga diharapkan dapat mengurangi risiko banjir rob yang selama ini menjadi masalah tahunan,” tambahnya.
Ia juga berharap pembangunan kolam retensi dan rumah pompa dapat membantu mengurangi genangan air saat air laut pasang maupun saat hujan ekstrem terjadi di wilayah tersebut.

